Kamis, 07 Juni 2012

Pembuatan soal


Beberapa teman guru masih banyak yang mengeluhkan bagaimana cara membuat butir soal yang baik dan benar, hal ini wajar karena sebagian kutub pendidikan  baik gugus, PGRI atau UPTD kadang tidak mempedulikan hal mendasar bagi guru ini. Pada artikel ini saya akan mecoba menjelaskan alur pembuatan sampai proses pembuatan soal, mudah-mudahan hal ini berguna bagi guru-guru semua, selamat menyimak.
Alur merancang Soal
Sebelum kita membuat soal alangkah baiknya jika kita mengetahui alur pembuatan, pada paling utama harus dilihat standar kompetensi-Kompetensi Dasar- (pengecekan) Indikator – pembuatan indikator soal – barulah penyusunan Soal . Ini diharapkan tidak terjadi kesalahan ataua ketidak tepatan dalam pembuatan butir soal. Atau juga bisa menggunakan alur penyesuain bolak-balik terhadap kesesuaian antara KD – materi dan Standar Kompetensi, yang akhirnya menjadikan beberapa indikator soal dan butir soal.
Pada penulisan soal juga harus ditekankan pada hubungan antara SKL , Materi dan Penilaian. Hal ini perlu di perhatikan guru agar soal bisa menggambakan kompetensi yang ingin dicapai, sehingga tidak ada soal yang lari dari konsteks pembelajaran kompensi.
Teknik Penulisan Soal
Dalam penulisan soal juga harus diperhatikan beberapa urutan yaitu kita harus memperhatikan Tujuan Tes – memperhatikan SKL – menentukan Materi – Menentukan Kisi-kisi atau indikator – lalu baru melakukan penulisan soal- kemudian soal di validasi – selanjutnya sola di cek kaidah penulisan soal dan dibuatlah pedoman penskorannya. gambarnya seperti dibawah ini.
Prinsip-prinsip Penulisan Soal
Seperti dalam pembahasan sebelumnya bahwa membuat atau menulis soal harus diperhatikan 5 faktor yaitu Valid- Reliabel- Fair-Transparan dan Autentik.
1. Valid : soal harus dapat dan pasti mengujikan materi/kompetensi yang tepat (Measurable)
2. Reliabel : Soal harus konsisten dengan hasil pengukurannya
3. Fair : sebuah soal tidak boleh merugikan pihak tertentu. sehingga perlu ada point-point dibawahnya yaitu:
a. Jujur (Honest) :
-Tingkat kesukaran soal harus sesuai dengan kemampuan peserta didik.
-Soal tidak boleh menjebak
- Materi yang diujikan harus sesuai dengan jenis tes dan bentuk soal yang digunakan
-Menetapkan penskoran dengan tepat
b. Seimbang (Balance):
- Materi yang diujikan harus sesuai dengan materi yang diajarkan
- waktu untuk mengerjakan harus sesuai dengan satandar pengerjaan soal
-Harus diurutkan soal yang mudah menuju soal sukar
Mengurutkan level kognitif dari yang rendah ke tinggi
c. Terorganisir:
- Jelas petunjuk dan perintahnya
- Layout sol jelas dan mudah dibaca
4. Transparan : artinya jelas apa yang diujikan, tugasnya dan kriteria penskorannya
5. Autentik : Hasil kerja siswa harus sesuai dengan dunia riil/nyata
Langkah-langkah Penyusunan Tes 
Dalam langkah penyusunan tes seorang guru harus mampu menetahui urutan termasuk pentingnya membuat kisi-kisi (yang sering kali terlupakan) berikut langkah penyusunan tes :
1.  Penentuan tujuan tes
2. Penyusunan kisi-kisi tes
3. Penulisan Soal
4. Penelaahan Soal (validasi soal)
5. Perakitan soal menjadi perangkat tes
6. Uji coba soal termasuk analisinya
7. Bank soal
8. Penyajian tes kepada siswa
9. skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
Pengertian Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes.
Fungsi Kisi-kisi adalah:
Sebagai pedoman penulisan dan perakitan soal
Syarat kisi-kisi adalah:
1. Harus mewakili isi kurikulum
2. Singkat dan jelas
3. Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal
Komponen Kisi-kisi:
1. Adanya identitas sekolah
2. adaya SK/KD dan IP
3. Materi pembelajaran
4. Indikator Soal
5. Bentuk tes
6. Nomor soal